KEMENTERIAN PUPR LAKUKAN INOVASI ‘AJAR MITRA KONSTRUKSI’

Dalam upaya memenuhi target tenaga kerja konstruksi bersertifikat untuk mendukung percepatan Pembangunan Infrastruktur, Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR menciptakan berbagai inovasi. Salah satu inovasi tersebut adalah melalui Pembelajaran dan Pelatihan Mandiri Tenaga Terampil Konstruksi (Ajar Mitra Konstruksi). Ajar Mitra Konstruksi adalah suatu proses pelatihan konstruksi yang dilakukan oleh instruktur mandiri, dalam hal ini oleh mandor/kepala tukang/ pelaksana lapangan/ pengawas, kepada tukang secara On the Job Training/ on site.

Dalam upaya memenuhi target tenaga kerja konstruksi bersertifikat untuk mendukung percepatan Pembangunan Infrastruktur, Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR menciptakan berbagai inovasi. Salah satu inovasi tersebut adalah melalui Pembelajaran dan Pelatihan Mandiri Tenaga Terampil Konstruksi (Ajar Mitra Konstruksi). Ajar Mitra Konstruksi adalah suatu proses pelatihan konstruksi yang dilakukan oleh instruktur mandiri, dalam hal ini oleh mandor/kepala tukang/ pelaksana lapangan/ pengawas, kepada tukang secara On the Job Training/ on site.

“Melalui pola ini akan tercipta efisiensi, efektivitas, dan percepatan untuk meningkatkan kapasitas tukang menjadi terampil sehingga tukang bisa mengikuti uji kompetensi dan disertifikasi”, demikian disampaikan Plt. Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan yang juga menjabat Direktur Bina Investasi Infrastruktur Kementerian PUPR Masrianto saat membuka acara Sosialisasi Ajar Mitra Konstruksi dan Identifikasi Pelatihan Bidang Jasa Konstruksi, Rabu (30/5) di Manado.

Ajar Mitra Konstruksi dan Identifikasi Pelatihan Bidang Jasa Konstruksi ini dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi kepada para stakeholder Jasa Konstruksi (Provinsi/Pemda/Pemkab, Balai Jasa Konstruksi, Badan Usaha Jasa Konstruksi dan seluruh pihak terkait lainnya).

Terwujudnya kegiatan ini tak mungkin dapat terwujud tanpa adanya dukungan dan kerjasama yang baik diantara para Stakeholder. “Di masa mendatang diharapkan semakin banyak para pemangku kepentingan konstruksi mengimplementasikan ajar mitra konstruksi, sebab dengan semakin banyak tercetak tenaga kerja konstruksi, semakin tinggi pula daya saing bangsa. (tw)

SEBARKAN ARTIKEL INI!