UU JASA KONSTRUKSI MENDORONG PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

BANDUNG – Lahirnya Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi berperan penting dalam mendukung berbagai bidang pembangunan, termasuk mendorong peran serta teknologi dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Kementerian PUPR Yaya Supriatna mengatakan bahwa sangat penting untuk mendorong penggunaan teknologi pada seluruh aspek Pembangunan Infrastruktur mulai dari pengkajian, perencanaan, pembiayaan, proses perancangan, pengadaan, pelaksanaan Konstruksi, sampai dengan pemeliharaan infrastrukturnya.

BANDUNG – Lahirnya Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi berperan penting dalam  mendukung berbagai   bidang   pembangunan, termasuk mendorong peran serta teknologi dalam Percepatan Pembangunan Infrastruktur. Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Kementerian PUPR Yaya Supriatna mengatakan bahwa sangat penting untuk mendorong penggunaan teknologi pada seluruh aspek Pembangunan Infrastruktur mulai dari pengkajian, perencanaan, pembiayaan, proses perancangan, pengadaan, pelaksanaan Konstruksi, sampai dengan pemeliharaan infrastrukturnya.

“Pemerintah saat ini fokus mendorong adanya transfer knowledge teknologi dari para pelaku jasa konstruksi asing ke lokal. Hal ini merupakan kewajiban dari undang-undang Jasa Konstruksi yang harus diterapkan”, ungkap Yaya yang disampaikan dalam pembukaan acara Technical Collaboration Seminar Between Japanese Spesialized Construction Technology Companies and Construction Companies In Indonesia di Institut Teknologi Bandung,  Selasa (31/10).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat saat ini terus berupaya untuk melakukan terobosan-terobosan baru dalam pengembangan inovasi terkait pembangunan infrastruktur, mulai dari rantai pasok hulu sampai ke hilir termasuk teknologi material peralatan yang di masa mendatang di dorong kearah standarisasi produk dalam negeri. Teknologi tersebut untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan perlunya pemanfaatan teknologi tepat guna. Beberapa hasil inovasi teknologi
yang di hasilkan Kementerian PUPR antara lain seperti Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA), Jembatan Gantung Untuk Desa Asimetris (JUDESA), sampai ke pemanfaatan Aspal Plastik memiliki nilai sosial ekonomi di masyarakat.

Menanggapi hal tersebut Direktur Bisnis Promosi Kerja, Land Economic & Construction Industries Bureau MLIT, JAPAN, Yoshihisa OTA mengatakan Indonesia sudah memberikan perubahan yang cepat dalam sektor Infrastruktur, terlihat dari masivnya pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh bagian wilayah-Wilayah Indonesia. Hal ini yang dipercaya akan meningkatkan minat kepercayaan minat investor dalam menjalin kerjasama di bidang Konstruksi.

“Jepang sangat terbuka dalam menjalin sinergi dalam memberikan knowledge untuk Indonesia, diharapkan adanya transfer of job bisa menciptakan hasil produk-produk yang berkualitas” tambah Yoshihisa.

Selanjutnya tidak kalah penting di ungkapkan oleh Yaya, peran Asosiasi sebagai mitra Pemerintah dalam hal membina industri jasa konstruksi, agar bergerak lebih cepat untuk mencetak penyedia jasa konstruksi yang andal.

Adapun narasumber yang turut mengisi pada seminar acara ini seperti; Prof. Rizal Z. Tamin, Ir. Irsan S. Brodjonegkro, Mr. Yoshihisa OTA dan Perwakilan dari Lembaga Pengembagan Jasa Konstruksi LPJK, Gabungan Perusahaan Kontraktor Nasional Indonesia GAPEKSINDO, Asosiasi Kontraktor Indonesia AKI. (hari/tw)

SEBARKAN ARTIKEL INI!