SIAPKAN TENAGA KONSTRUKSI PROFESIONAL, KEMENTERIAN PUPR TINGKATKAN KOMPETENSI GURU SMK BIDANG KONSTRUKSI

Untuk meningkatkan Kompetensi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Konstruksi dalam rangka menghasilkan Tenaga Kerja Konstruksi dari jalur Pendidikan Formal yang terlatih, terampil, dan Professional, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR melaksanakan Bimbingan Teknis peningkatan kompetensi guru SMK bidang konstruksi di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. 

Untuk meningkatkan Kompetensi Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Konstruksi dalam rangka menghasilkan Tenaga Kerja Konstruksi dari jalur Pendidikan Formal yang terlatih, terampil, dan Professional, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR melaksanakan Bimbingan Teknis peningkatan kompetensi guru SMK bidang konstruksi di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. 

Dalam pembukaannya, Selasa (22/11) di Jakarta, Dirjen Bina Konstruksi Yusid Toyib menyatakan bahwa Pembangunan infrastruktur menjadi mainstream kebijakan Pemerintah ke depan untuk mendorong produktivitas dan daya saing bangsa. Untuk mendukung pembangunan Infrastruktur tersebut harus didukung oleh kesiapan Jasa Konstruksi Nasional, mulai dari kesiapan regulasi, metode dan Teknologi Penyelenggaraan Konstruksi, serta kompetensi Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil Tenaga Kerja di bidang Jasa Konstruksi.

“Tenaga Kerja Konstruksi yang terlatih, terampil, professional dan yang paling penting bersertifikat adalah modal dasar terwujudnya pembangunan Infrastruktur serta untuk menghadapi persaingan global seperti Masyarakat Ekonomi Asean”, ujar Yusid Toyib.

Apalagi dengan adanya Pasar Konstruksi Indonesia yang besar dan menarik banyak pelaku konstruksi luar negeri, jika tidak diiringi dengan kesiapan Tenaga Kerja Indonesia, dikhawatirkan akan membuat tenaga kerja konstruksi Nasional hanya menjadi penonton di negerinya sendiri.

Kegiatan bimbingan teknis ini melingkup bidang Pembesian, Beton, Plumping dan Aspal, merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan Tenaga Pendidik/Guru di Bidang Konstruksi yang kompeten dan Professional yang menguasai pembelajaran teori dan pembelajaran praktek. “Tugas Utama kita dalam menyiapkan Tenaga Kerja Konstruksi yang terlatih, terampil, dan Professional mesti didukung oleh Tenaga Pengajar/Guru dan Instruktur yang memiliki Kompetensi memadai dan mengikuti perkembangan Teknologi Terkini di bidang Konstruksi”, tambah Dirjen Bina Konstruksi.

Pelaksanaan pendidikan kejuruan di Indonesia sudah dilakukan sejak lama dengan munculnya sekolah-sekolah menengah kejuruan (SMK), sesuai dengan Undang-Undang no. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, SMK merupakan salah satu jenis sekolah di Indonesia yang menekankan terhadap pendidikan vokasional. Salah satu aspek yang bisa menunjang dalam tercapainya tujuan pendidikan kejuruan atau SMK adalah Tenaga Pendidik atau Guru yang berperan dalam membantu pengembangan individu peserta didik agar sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut.

Untuk Peningkatan Kompetensi Bidang Konstruksi pada Sekolah Menengah Kejuruan telah dilakukan Kesepakatan Bersama antara Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR dan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Dikbud.

Kesepakatan Bersama ini adalah upaya bersama untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi bidang konstruksi di Sekolah Menengah Kejuruan. Harapan kedepan, komunikasi yang baik yang sudah terjalin antara kedua belah pihak akan berdampak positif terhadap Peningkatkan Kompetensi Calon Tenaga kerja Bidang Konstruksi Tingkat Terampil yang dihasilkan melalui Jalur Pendidikan Formal atau Vokasional.(tw)

SEBARKAN ARTIKEL INI!