DJBK – Pemerintah optimis bahwa pembangunan Infrastruktur dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Karena percepatan pembangunan Infrastruktur sangat mempengaruhi peningkatan daya saing Indonesia, sehingga tidak salah jika pembangunan infrastruktur menjadi prioritas.
DJBK – Pemerintah optimis bahwa pembangunan Infrastruktur dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia. Karena percepatan pembangunan Infrastruktur sangat mempengaruhi peningkatan daya saing Indonesia, sehingga tidak salah jika pembangunan infrastruktur menjadi prioritas.
Untuk mewujudkannya diperlukan dukungan, kebijakan dan strategi pembinaan industri konstruksi yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan daya saing, baik pada level industri, organisasi, maupun level proyek. Strategi tersebut perlu dibarengi integrasi rantai pasoknya, terutama SDM, finansial, material dan peralatan.
“Jangan mau kalah dengan negara tetangga seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia yang saat ini berada di atas Indonesia. Kita harus bahu membahu, Pemerintah tidak bisa sendiri. Semua stakeholders harus turut memajukan sektor konstruksi kita”, demikian dikatakan Direktur Jenderal Bina Konstruksi Yusid Toyib saat membuka Pra Forum Nasional Produktivitas Konstruksi pada Kamis 1 Desember 2016 di Jakarta.
Penyamaan Visi misi untuk meningkatkan produktivitas industri konstruksi perlu dilakukan. Agar semua sumber daya tidak terpecah-pecah, sehingga fokus pada tujuan yang sama, yaitu Pembangunan Infrastruktur yang berkualitas. Untuk itulah Pemerintah senantiasa berupaya untuk sebanyak mungkin berkoordinasi dengan semua stakeholders, baik Pemerintah maupun swasta, Pusat dan Daerah.
Pra Forum Nasional ini nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk working group oleh seluruh unsur stakeholder seperti Kemenko Perekonomian, Kementerian Perindustrian dan BPPT untuk membahas kebutuhan peningkatan produktivitas. Kemudian di tahun 2017 akan diadakan Forum Nasional untuk merumuskan kebijakan terkait peningkatan produktivitas yang dilanjutkan dengan penandatanganan pakta komitmen bersama.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kementerian perindustrian Gusti Putu Suryawirawan ; Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian yang diwakili Assisten Deputi Bidang Perumahan, Pertanahan, dan Pembiayaan Infrastruktur Bastary Pandji Indra ; Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT yang diwakili Kepala Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur (B2TKS) Sudarmadi ; dan Kepala Divisi Operasi IV Indonesia Timur PT.PP (Persero) Muharmein ZC. (dri/tw)