PENYERAGAMAN PEMAHAMAN TENTANG PRODUKTIVITAS PEKERJA KONTRUKSI

DJBK – Jakarta. Salah satu unsur penting dalam menghadapi persaingan internasional adalah kinerja yang produktif. Acara Workshop Penyusunan Standar Ketersediaan Sumber Daya Pendukung Peningkatan Produktivitas Kerja Konstruksi (17/11) diadakan karena belum adanya standar pengukuran tingkat produktivitas secara nasional.�Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Masrianto menyatakan workshop ini diadakan untuk membangun pemahaman yang seragam tentang produktivitas tenaga kerja di sektor konstruksi.
 

 

DJBK – Jakarta. Salah satu unsur penting dalam menghadapi persaingan internasional adalah kinerja yang produktif. Acara Workshop Penyusunan Standar Ketersediaan Sumber Daya Pendukung Peningkatan Produktivitas Kerja Konstruksi (17/11) diadakan karena belum adanya standar pengukuran tingkat produktivitas secara nasional.�Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Masrianto menyatakan workshop ini diadakan untuk membangun pemahaman yang seragam tentang produktivitas tenaga kerja di sektor konstruksi.

“Kami ingin meningkatkan pembinaan kami di bidang konstruksi untuk produktivitas baik produktivitas tenaga kerja maupun badan usahanya.”, kata Masrianto.

Peningkatan produktivitas memberikan manfaat tidak hanya pada peningkatan daya saing, tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Hal tersebut disampaikan oleh Estiarty Haryani, Direktur Bina Produktivitas, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan.

Workshop yang dilakukan di salah satu hotel di Jakarta ini bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. juga mengundang pembicara yaitu CEO The KPI Institute, Aurel Brudan.� Dalam paparannya, Aurel menyampaikan bahwa produktivitas bisa didapatkan dengan melakukan pelatihan yang tepat bagi pekerja.

“Sangat penting untuk mengetahui makna dari produktivitas kerja bagi sebuah perusahaan. Nantinya pemahaman itu akan berguna untuk membandingkan kinerja satu proyek dengan yang lainnya.”, kata Aurel.

Hal lain yang ditekankan oleh Aurel adalah pentingnya sistem manajemen kinerja. Sistem ini akan membuat pekerja paham terhadap tujuan dan ukuran dari suksesnya proyek pekerjaan. Dengan memiliki sistem manajemen ini, pekerjaan dapat lebih fokus dan memenuhi tujuan. Mengedukasi pekerja mengenai tujuan dari perusahaan dapat menjadi cara untuk meningkatkan produktivitas. Selain itu, mengukur dan menganalisa pekerjaan adalah unsur penting dalam membiasakan budaya kerja produktif.

Kebanyakan perusahaan menghadapi masalah dimana sudah ada Key Performance Indicator (KPI) di perusahaan namun banyak halangan yang dihadapi, salah satunya masalah budget. Workshop ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menjembatani permasalahan tersebut.

Produktivitas yang tinggi di pekerjaan konstruksi dapat berguna untuk efesiensi pekerjaan proyek dan juga untuk menghindarkan kecelakaan. Workshop yang diikuti oleh berbagai perusahaan di bidang konstuksi ini merupakan bentuk dukungan pemerintah untuk tercapainya konstruksi Indonesia�yang produktif dan berdaya saing tinggi. (cha)

SEBARKAN ARTIKEL INI!