Jakarta – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memberikan sambutan pada acara Pelepasan PNS Kementerian PUPR Formasi 2017, Penyambutan CPNS Formasi 2018, dan dilanjutkan dengan melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Antara Kementerian PUPR dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta, Senin (22/4).
Pada acara tersebut, Menteri PUPR menyebutkan tiga ciri “Orang PU”, yang pertama dalam bekerja harus mission oriented, bukan project oriented, jangan pulang kalau misi belum selesai ; Kedua team work karena tidak ada pekerjaan di PUPR yang bisa dikerjakan sendiri ; dan ketiga profesional, yaitu mengetahui secara baik apa yang menjadi tugasnya dan bertanggungjawab terhadap apa yang dikerjakan, serta tahu persis apa yang harus dikerjakan.
Selain itu, Menteri PUPR juga menambahkan kalau “Orang PU” itu juga harus kuat, berani dan berjiwa seni. “Kalau dia kuat pasti dia akan bekerja secara kompeten, kalau dia bersih pasti akan bekerja dengan bersih, dan kalau dia berjiwa seni pasti akan mempunyai improvisasi dalam bekerja, karena tanpa improvisasi desain-desain yang dikerjakan di kertas tak akan bisa dikerjakan dilapangan karena desain perlu kreativitas dan improvisasi”, ungkap Basuki.
Acara tersebut dihadiri oleh para pimpinan tinggi Madya Kementerian PUPR dan BNPT serta 2.006 generasi muda PUPR yang terdiri dari 979 PNS Formasi 2017 dan 1.027 CPNS tahun 2018. Para PNS Formasi Tahun 2017, sebelumnya telah menyelesaikan masa orientasi dengan melaksanakan tugas kemanusiaan mendukung Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, maupun yang menyelesaikan pembinaan di lingkungan internal Kementerian PUPR.
Sementara itu PNS formasi 2018 yang hadir sebanyak 993 CPNS yang telah dinyatakan diterima di Kementerian PUPR dari jalur pelamar umum, dan 34 CPNS dari lulusan STAN, Kementerian Keuangan. Selanjutnya para CPNS tersebut akan mengikuti rangkaian Program Pembinaan Awal CPNS PUPR selama 1 (satu) tahun.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kementerian PUPR dengan BNPT, oleh Menteri Basuki dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius. Penandatanganan kesepakatan bersama ini merupakan dukungan Kementerian PUPR dalam hal pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Komjen Suhardi mengatakan pengenalan untuk bahaya teroris sangat penting untuk generasi muda terutama di Kementerian PUPR yang tugasnya membangun infrastruktur. “Penandatanganan kesepakatan bersama untuk memenuhi aspek formal saja karena selama ini kami sudah banyak dibantu oleh Kementerian PUPR dalam rangka mengidentifikasi dan memberikan penanganan di hulu, terutama terkait pembangunan infrastrukturnya. Pencegahan terorisme tidak hanya dilakukan secara hard power tetapi juga soft power,” ujar Suhardi.
Sementara itu, Deputi Pengawasan dan Pengendalian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Otok Kuswandaru menyampaikan apresiasinya atas pembinaan CPNS dan PNS oleh Kementerian PUPR yang dapat menjadi contoh bagi Kementerian/Lembaga lainnya.
Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan penghargaan kepada para relawan dalam membantu rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa di NTB, yakni perwakilan dari Satgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Provinsi NTB, Satgas Rehab Rekon Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta Karya, Satgas Rehab Rekon Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Ditjen Cipta Karya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Tim Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak), dan relawan PNS Formasi 2017. Disamping itu juga diberikan penghargaan kepada lima karya tulis terbaik dari 100 karya tulis hasil karya tulus PNS Formasi 2017. * (cla/tw)