Peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) kontruksi terus dilakukan, hal ini sejalan dengan program kerja Kementerian PUPR yang mempercepat program Padat Karya Tunai (PKT) di 24 proyek Prioritas Strategis Nasional (PSN), untuk itu Direktorat Jenderal Bina Konstruksi selaku pembina jasa konstruksi terus berupaya memberikan pelatihan/Bimbingan teknis atau Uji Kompetensi secara masif SDM konstruksi di seluruh Indonesia.
Salah satu wujud pembinaan sumber daya manusia kontruksi melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah III Jakarta Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR dengan melakukan rangkaian kegiatan Bimbingan Teknis, Pelatihan, Fasilitasi Uji Sertifikasi pada Lulusan Perguruan Tinggi serta Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Petugas dan Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan pada Senin (24/08) di Jakarta.
Menurut Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili oleh Direktur Keberlanjutan Konstruksi Kimron Manik menjelaskan bimbingan teknis sistem manajemen keselamatan konstruksi batch 4 yang berasal dari para penyedia dan penggunaan jasa konstruksi ini merupakan cara peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang aturan dan standar terkait sistem manajemen keselamatan konstruksi.
“Pemahaman tentang sistem manajemen keselamatan konstruksi (K3) sangatlah penting, hal ini menjadi dasar utama dalam tertib penyelenggaraan konstruksi. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang sesuai dengan peraturan yang berlaku maka implementasi akan dilakukan dalam proyek pekerjaan konstruksi dan menghasilkan zero accident.” Ungkap Kimron
Selain itu juga dilakukan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas petugas dan warga binaan Bidang Jasa Konstruksi di Lembaga Pemasyarakatan (LP), yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman tentang peningkatan kapasitas bagi petugas dan warga binaan pemasyarakatan di bidang jasa konstruksi yang sudah ditandatangani Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly pada 27 Juli 2018 lalu.
Sebanyak 83 orang peserta mengikuti kegiatan ini yang terdiri dari 50 orang petugas dan warga binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tanggerang dan 33 orang peserta Lapas Kelas IIB Sukabumi. Para peserta diberikan pembekalan materi yang meliputi Undang-Undang Jasa Konstruksi, K3 Konstruksi, Budaya Kerja, dan tukang bangunan umum dan praktek pemasangan bata/batu dan pembesian, serta dilanjutkan dengan uji sertifikasi keterampilan oleh LPJKN Provinsi terkait.
Para lulusan perguruan tinggi bidang jasa konstruksi pun terus dirangkul guna meningkatkan jumlah sumber daya manusia konstruksi yang berkualitas, kompeten, dan bersertifikat melalui program Uji sertifikasi yang diikuti oleh 352 orang peserta yang terdiri dari 3 Universitas yaitu 105 orang dari Universitas Banten Jaya, 182 orang peserta Universitas Guna Darma, dan 65 orang dari Univeristas Sukabumi.
Mereka dibekali dengan materi Undang – Undang Jasa Konstruksi, Budaya Kerja, Rantai Pasok, Pengadaan Barang dan Jasa, K3 Konstruksi, Manajemen Proyek Konstruksi, Pengenalan Beton Pracetak dan Building Information Modelling (BIM) serta pelatihan Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi (SIBIMA) yang dilaksanakan secara Distance Learning, yang nantinya sertifikat pelatihan SIBIMA sebagai syarat dalam mengikuti sertifikasi SKA Muda sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran LPJK No. 2 Tahun 2020.
“Kementerian PUPR tidak hanya bertanggung jawab dalam proyek penyelenggaraan jasa konstruksi, melainkan juga bertanggung jawab dalam SDM konstruksi yang berkualitas guna menjamin pekerjaan konstruksi dilakukan oleh SDM yang memliki kompetensi dan terjamin kualitasnya melalui sertifikat. Sehingga penyelenggaraan jasa konstruksi berlangsung aman, nyaman dan tepat sasaran.” Tutup Direktur Keberlanjutan Konstruksi. (dri)