Jakarta – Sebagai bagian dari rangkaian Konstruksi Indonesia 2014, Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian PU kembali mempersembahkan Buku Konstruksi Indonesia 2014. Buku KI 2014 merupakan seri kesembilan dari penyusunan Buku Konstruksi sejak tahun 2005 dan lanjutan dari buku trilogi sumber daya investasi yang meliputi investasi infrastruktur, material, peralatan, serta pasar dan daya saing.
“Tanpa industri konstruksi maka pembangunan Infrastruktur tidak akan terjadi. Hanya industri inilah yang menghasilkan Infrastruktur sebagai bahan bakar penggerak perekonomian”, tutur Kepala BP Konstruksi Hediyanto W. Husaini pada acara Bedah Buku KI 2014, Rabu (05/11) di Jakarta.
Lebih lanjut, industri konstruksi tidak hanya melibatkan konsultan dan kontraktor tetapi seluruh gugus dari rantai pasok konstruksi. Hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana Industri konstruksi dengan seluruh pelakunya mampu menghasilkan Infrastruktur secara efisien, efektif, dan cost effectiveness serta menjamin produksinya berkualitas, bermanfaat, dan berkelanjutan.Karena itulah tema yang menjadi semangat Buku KI 2014 adalah “Konsolidasi Industri Konstruksi Indonesia Guna Memenangkan Pasar Konstruksi ASEAN dan Global”. Tema yang diusung Buku yang sayang untuk dilewatkan ini tepat karena Indonesia sedang bersiap menyongsong keterbukaan pasar di lingkup ASEAN di akhir tahun 2015 nanti.
Sebagai gambaran, pasar konstruksi Indonesia diperkirakan akan menyumbang angka 60% dari total nilai pasar konstruksi ASEAN. Indonesia dapat dipastikan akan menjadi magnet bagi investasi konstruksi, baik di ranah regional ASEAN maupun global. “Konsolidasi antar berbagai elemen pemangku kepentingan sangat diperlukan untuk membangun semangat Indonesia incorporated”, tambah Hediyanto.
Hal itu dimungkinkan mengingat Industri konstruksi domestik yang unggul dan mandiri serta berdaya saing tinggi adalah persyaratan wajib menghadapi dan memenangi persaingan pasar ASEAN pasca 2015. Buku Konstruksi Indonesia seri tahun 2014 ini didedikasikan untuk menjawab pertanyaan permasalahan konsolidasi industri konstruksi termasuk pembelajaran dari praktik-praktik pengembangan pasar konstruksi di luar negeri. Lebih lanjut, Buku Konstruksi Indonesia ini diharapkan berhasil membangkitkan kesadaran bersama untuk mengembangkan industri konstruksi nasional yang berkapasitas, berkapabilitas, dan berdaya saing tinggi.
Buku Konstruksi Indonesia 2014 ini terdiri dari 3 (tiga) bagian utama yang berisi penjelasan tentang konsepsi, inovasi, dan praktik konsolidasi industri konstruksi. Buku Konstruksi Indonesia 2014 ini merupakan kompilasi 27 tulisan dari 33 orang kontributor yang berasal dari kementerian, lembaga, dan institusi yang terlibat dalam konsolidasi industri konstruksi.