Dalam rangka memperingati hari bhakti yang ke 72, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan Kegiatan Gerakan Peduli Mitigasi Bencana seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut mengambil tema “Perlindungan Dan Optimalisasi Fungsi Situ, Danau, Embung, Waduk, dan Sumber Air Permukukaan Lainnya” dengan kegiatan “Penanganan Sampah dan Penghijauan”. Acara puncak kegiatan dilaksanakan Waduk Raknamo Nusa Tenggara Timur pada tanggal 28 November 2017 (Nasional).
Dalam rangka memperingati hari bhakti yang ke 72, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan Kegiatan Gerakan Peduli Mitigasi Bencana seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut mengambil tema “Perlindungan Dan Optimalisasi Fungsi Situ, Danau, Embung, Waduk, dan Sumber Air Permukukaan Lainnya” dengan kegiatan “Penanganan Sampah dan Penghijauan”. Acara puncak kegiatan dilaksanakan Waduk Raknamo Nusa Tenggara Timur pada tanggal 28 November 2017 (Nasional).
Untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kegiatan dilaksanakan di Kawasan Permukiman Kumuh Sempadan Sungai Rangkui Kelurahan Gedung Nasional dan Opas Indah. Direktur Jenderal Bina Konstruksi yang diwakili oleh Direktur Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi Sumito, dan Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah, hadir dalam kesempatan tersebut.
Menteri PUPR dalam arahan tertulisnya menyampaikan bahwa Tema Perlindungan Dan Optimalisasi Sungsi Situ, Danau, Embung, Waduk, Dan Sumber Air Permukaan Lainnya mengandung makna bahwa saat ini yang menjadi penyebab utama terjadinya bencana alam di Indonesia adalah penyempitan badan air, alih fungsi lahan, sedimentasi, pendangkalan, hilangnya mata air dan pengelolaan sampah yang belum dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing individu.
Sumito menjelaskan, mitigasi bencana ini diharapkan dapat menjadi contoh agar kegiatan serupa dapat diteruskan di wilayah lainnya.
“Prinsipnya kegiatan ini adalah stimulan untuk masyarakat. Kita juga butuh dukungan masyarakat yang kooperatif untuk dapat mensukseskan kegiatan ini.” ujar Sumito.
Ia juga menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat tidak mungkin berbuat sendiri dengan dukungan dana yang terbatas. Harus ada dukungan Pemerintah Daerah, masyarakat luas, begitu juga dunia usaha.
Senada dengan itu, Abdul Fatah juga mengajak masyarakat untuk peduli menjaga kebersihan lingkungannya sebagai cara menghindari terjadinya bencana. Abdul menuturkan bahwa kecenderungan terjadinya banjir di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disebabkan oleh adanya sumbatan pada wilayah sungai yang tidak tertangani.
“Mari bersama-sama menjaga infrastruktur dengan tidak buang sampah sembarangan. Sehingga tidak terulang banjir di dua kawasan ini.” jelas Abdul Fatah.
Rangkaian kegiatan dimeriahkan dengan antara lain : Simbolisasi Pembagian Goodie Bag, Pemutaran Film Pengelolaan Persampahan, Pemutaran Film Kotaku, Pembelajaran Persampahan, Kunjungan lapangan (lokasi Kotaku, Kawasan Kumuh Kelurahan Opas dan Gedung Nasional) dan penanaman pohon dalam rangka pelaksanaan penghijauan.
Tidak hanya diselenggarakan di Bangka Belitung, senegap Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan DJBK turut menghadiri acara serupa. Untuk wilayah Maluku Utara dihadiri oleh Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi, Yaya Supriyatna, Jawa Tengah dihadiri oleh Direktur Bina Investasi Infrastruktur, Masrianto, Sumatera Selatan dihadiri oleh Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi, Ober Gultom, Aceh dihadiri oleh Direktur Kerja Sama dan Pemberdayaan, Dudi Suryo Bintoro, *