Untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur di setiap wilayah Indonesia haruslah memiliki Tenaga Kerja Konstruksi yang terampil dan andal, termasuk di Provinsi Bengkulu, Gubernur Prov.Bengkulu, Ridwan Mukti, berterimakasih kepada Kementerian PUPR, yang diwakili Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, atas serah terima pengelolaan Mobile Training Unit (MTU) dari Kementerian PUPR kepada Pemprov. Bengkulu, hari ini (04/04) di Bengkulu.
Untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur di setiap wilayah Indonesia haruslah memiliki Tenaga Kerja Konstruksi yang terampil dan andal, termasuk di Provinsi Bengkulu, Gubernur Prov.Bengkulu, Ridwan Mukti, berterimakasih kepada Kementerian PUPR, yang diwakili Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib, atas serah terima pengelolaan Mobile Training Unit (MTU) dari Kementerian PUPR kepada Pemprov. Bengkulu, hari ini (04/04) di Bengkulu.
MTU ini sangat bermanfaat untuk kami menghadapi persaingan tenaga kerja Bengkulu dengan tenaga kerja asing yang sudah mulai berdatangan ke Indonesia, ujar Ridwan Mukti.
Selain itu Gubernur pun mendukung apa yang dikatakan Dirjen Bina Konstruksi, Yusid Toyib, bahwa setiap pembangunan infrastruktur yang dilakukan di provinsi ini haruslah menggunakan tenaga kerja terampil dari wilayah sendiri, jangan sampai masyarakat Bengkulu sendiri tidak dapat menikmati pembangunan infrastrukturnya.
Ridwan Mukti menambahkan bahwa program yang dimiliki Kementerian PUPR ini akan membantu wilayahnya dalam memperkokoh kualitas SDM di desa, dalam melaksanakan program pembangunan desa dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi RI.
Dirjen Bina Konstruksi menyerahkan Pengelolaan MTU (Mobile Training Unit) kepada Gubernur Prov. Bengkulu untuk lebih dapat mengoptilkan pemberdayaan masyarakat khususnya SDM konstruksi hingga ke Desa Kabupaten Kota diwilayah Prov. Bengkulu, ujar Yusid.
Diketahui bahwa selain memberdayakan masyarakat konstruksi secara mandiri untuk melaksanakan/mengikuti pelatihan kompetensi keterampilan konstruksi, pengembangan Mobile Training Unit (MTU) yang dilakukan Kementerian PUPR ini dilakukan karena Kementerian PUPR, Ditjen Bina Konstruksi akan terus menstimulus/percontohan bagi Stakeholder terkait dalam upaya peningkatan kompetensi SDM konstruksi.
Diperlukan terobosan nyata dalam hal pendanaan infrastruktur dan sertifikasi. Kita butuhkan SINERGITAS, kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat dan Provinsi jg Kabupaten Kota, serta dengan swasta, jika dibutuhkan MTU lebih banyak di Bengkulu, maka dukungan dari APBD pun harus dilakukan, ungkap Dirjen Bina Konstruksi, Yusid Toyib.
Selain itu, Yusid menambahkan akses pelatihan dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja konstruksi di kantong-kantong tenaga kerja konstruksi dan pusat-pusat lokasi proyek yang belum terjangkau oleh Institusi/Lembaga/Balai Pelatihan Konstruksi (remote area) terus kita kejar.
Kementerian PUPR pun berusaha mewujudkan Link and match dimana tenaga terampil dari sekolah / Politeknik langsung siap bekerja, Yusid mengatakan membuat skema sertifikasi untuk SMK dan politeknik untuk mempertemukan antara persyaratan kebutuhan industri dengan pasar tenaga kerja. Yang akan dilakukan dalam mendukung link and match tenaga ahli dari perguruan tinggi. “Kita tidak mau para lulusan sipil ternyata harus bekerja di perbankan, karena kita akan terus kekurangan tersebut”, ujarnya (dn).