DUKUNGAN DJBK DALAM MENDUKUNG REVITALISASI SMK DAN POTENSI PASAR KONSTRUKSI INDONESIA

DJBK – Surabaya. Masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia diperlukan kesiapan tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan bersertifikat. Sejauh ini terdapat 7,2 juta pekerja yang sudah terlibat dalam sejumah proyek pembangunan Kementerian PUPR, namun hanya sekitar 500 ribu yang tersertifikasi. Hal tersebut mendorong Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) berkerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengoptimalkan lulusan SMK bidang konstruksi untuk terjun langsung dalam pembangunan infrastruktur Tanah Air.

DJBK – Surabaya. Masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia diperlukan kesiapan tenaga kerja konstruksi yang kompeten dan bersertifikat. Sejauh ini terdapat 7,2 juta pekerja yang sudah terlibat dalam sejumah proyek pembangunan Kementerian PUPR, namun hanya sekitar 500 ribu yang tersertifikasi. Hal tersebut mendorong Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) berkerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengoptimalkan lulusan SMK bidang konstruksi untuk terjun langsung dalam pembangunan infrastruktur Tanah Air.

“FGD ini merupakan tindak lanjut dari MoU dengan Kemendikbud serta upaya dalam meningkatkan lulusan SMK yang berkompeten di bidang konstruksi sehingga dapat mendukung capaian strategis DJBK. Untuk itu diharapkan sumbangsih pemikiran yang berharga dalam merumuskan strategi dalam mendukung revitalisasi SMK dan potensi pasar konstruksi bagi lulusan SMK”, ungkap Kepala Sudirektorat Kerjasama, Mukhtar Rosyid pada FGD Konsultan Manajemen Operasional (KMO) terkait Strategi DJBK dalam Mendukung Revitalisasi SMK dan Potensi Pasar Konstruksi Indonesia bagi Lulusan SMK Bidang Konstruksi, Jumat (7/10), di Surabaya.

Mengacu Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, DJBK perlu mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia dan menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK dengan berpedoman pada peta jalan pengembangan SMK.

Upaya-upaya yang dirasa perlu dilakukan dalam meningkatkan kompetensi lulusan SMK, diantaranya perlunya menginisiasi kerjasama dalam pembinaan jasa konstruksi di daerah guna mendukung pemetaan kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK bagi industri konstruksi, memfasilitasi kerjasama dalam penciptaan kebijakan dan NSPK dalam Link and Match pendidikan dan kompetensi bidang konstruksi terhadap kebutuhan konstruksi, memfasilitasi penerapan NSPK bidang infrastruktur sebagai bahan ajar SMK serta memfasilitasi metode serta program pelatihan mandiri bagi lingkungan SMK dalam proses praktek kerja lapangan bagi siswa SMK agar lebih tepat guna dan tepat sasaran, dan memfasilitasi program dan kegiatan lainnya yang mampu bersinergi bersama para pemangku kepentingan dalam pembinaan jasa konstruksi dan dukungan terhadap revitalisasi SMK. (ka)

SEBARKAN ARTIKEL INI!