Makassar – Seiring dengan dilaksanakannya Pembangunan Infrastruktur, Pemerintah juga melakukan berbagai upaya dalam rangka pembangunan sumber daya manusia (SDM). Karena itulah Kementerian PUPR mendorong percepatan sertifikasi tenaga kerja sektor konstruksi, sesuai amanat Undang-Undang Jasa Konstruksi nomor 2 tahun 2017. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendorong sertifikasi melalui program vokasi. Hal tersebut disampaikan Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin pada saat membuka kegiatan “Rapat Persiapan Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Pada Program Vokasi” Minggu, (22/9) di Makassar.
Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu, meliputi program pendidikan Diploma (diploma 1, diploma 2, diploma 3 dan diploma 4) yang setara dengan program pendidikan akademik strata 1. “Dengan demikian, tenaga kerja konstruksi yang kompeten semakin banyak dihasilkan dan turut mendukung Pembangunan Infrastruktur. Dan yang lebih penting mereka yang mengikuti program ini ialah SDM yang benar-benar mampu praktek di lapangan” Ujar Syarif.
Hingga saat ini, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus mempercepat program sertifikasi program vokasi dalam menciptakan SDM Konstruksi yang handal dan kompeten. Bahkan telah dilakukan harmonisasi Supply Demand tenaga kerja konstruksi dengan stakeholders konstruksi seperti dengan : Kementerian Ristekdikti, Kemendikbud, Poltek dan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.
Khusus untuk program vokasi, Kementerian PUPR dalam bekerjasama dengan perguruan tinggi vokasi menekankan pembelajaran 4 C yaitu : communication, collaboration, creativity, critical thinking. “Intinya mahasiswa harus mampu berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi, berkomunikasi dan berkolaborasi hingga akhirnya melahirkan gagasan inovasi di dunia kerja”, ungkap Syarif.
Sebagai informasi, di tahun 2019 target pelatihan dan sertifikasi sebagian diarahkan untuk pendidikan vokasi yaitu, Politeknik, dan perguruan tinggi vokasi. Target Kementerian PUPR untuk program vokasi di tahun 2019 sebanyak 21.000 orang dan untuk di tahun 2020 meningkat hampir dua kali lipatnya yakni sebanyak 48.00 orang.
Program vokasi dapat diikuti oleh mahasiswa yang sudah lulus, akan segera lulus dan yang sedang mengikuti proses pembelajaran.
“Dengan adanya sinergi baik dari akademisi dan dunia swasta, maka pemerintah juga dapat menyelaraskan visi yang dimilikinya dalam rangka mewujudkan tenaga kerja konstruksi SDM yang berkualitas, di tengah gencarnya Pembangunan Infrastruktur” pungkas Dirjen Bina Konstruksi.(har/tw)