
Jakarta (29/8) – Kementerian Pekerjaan Umum menggelar Koordinasi Teknis terkait pelaksanaan kegiatan Pembekalan dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) Program Padat Karya tahun anggaran 2025. Kegiatan ini digelar secara luring dan daring dengan melibatkan jajaran Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dan para tenaga ahli.
Dalam sambutannya, Direktur Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi menegaskan komitmen mendukung program pembangunan nasional sesuai arahan Presiden RI melalui visi Asta Cita dan kebijakan “PU 608”. Salah satunya adalah peningkatan kompetensi SDM konstruksi agar mampu berkontribusi terhadap efisiensi pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Pada tahun anggaran 2025, Kementerian PU mengelola alokasi anggaran sebesar Rp115,07 triliun untuk berbagai program prioritas, termasuk pembangunan sekolah rakyat dan madrasah, rehabilitasi jalan dan jembatan, dukungan infrastruktur di daerah otonomi baru Papua, serta penyelesaian pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Direktur Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi menyampaikan bahwa pengembangan kompetensi TKK menjadi fokus utama, baik melalui program vokasi bekerja sama dengan SMK, Politeknik, dan perguruan tinggi, maupun program strategis seperti Padat Karya. Data menunjukkan, sejak 2015 hingga 2024, lebih dari 850 ribu TKK telah mendapatkan pembinaan. Sementara itu, di tahun 2025 ditargetkan sebanyak 21.946 tenaga kerja akan mengikuti program ini.
“Hingga 23 Agustus 2025 target pembinaan kompetensi telah tercapai 66,2% yaitu sebanyak 14.528 TKK.” Ucap Direktur Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi.
Koordinasi ini digelar untuk mengidentifikasi kendala, menyusun strategi percepatan, dan memperkuat koordinasi antara Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dan para tenaga ahli. Beberapa agenda penting yang dibahas antara lain penyusunan jadwal kegiatan bersama, penguatan koordinasi, serta konfirmasi dukungan dalam pelaksanaan program. *(Ta)



