DJBK SAMPAIKAN CAPAIANNYA PADA KONREG 2017

Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib menyampaikan capaian Direktorat Jenderal Bina Konstruksi pada Konsultasi Regional Kementerian PUPR yang diselenggarakan pada Jumat (9/6) di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, disampaikan bahwa lima target Renstra sudah tercapai. Target-target yang telah dicapai oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi tersebut antara lain; meningkatnya kapitalisasi konstruksi nasional oleh investor, meningkatnya BUJK berkualifikasi besar, meningkatnya tingkat tertib penyelenggaraan konstruksi pada proyek di lingkungan PUPR, meningkatnya jumlah SDM konstruksi yang kompeten, dan meningkatnya utilitas produk unggulan beton pracetak.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Yusid Toyib menyampaikan capaian Direktorat Jenderal Bina Konstruksi pada Konsultasi Regional Kementerian PUPR yang diselenggarakan pada Jumat (9/6) di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, disampaikan bahwa lima target Renstra sudah tercapai. Target-target yang telah dicapai oleh Direktorat Jenderal Bina Konstruksi tersebut antara lain; meningkatnya kapitalisasi konstruksi nasional oleh investor, meningkatnya BUJK berkualifikasi besar, meningkatnya tingkat tertib penyelenggaraan konstruksi pada proyek di lingkungan PUPR, meningkatnya jumlah SDM konstruksi yang kompeten, dan meningkatnya utilitas produk unggulan beton pracetak.

Tidak hanya itu, meskipun DJBK termasuk ke dalam Direktorat Jenderal yang baru berdiri selama dua tahun, DJBK berhasil mengerjakan program-program strategis. Pertama yaitu penerbitan Undang-Undang No.2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi sebagai pengganti UU No. 18 Tahun 1999.  Yusid menyampaikan bahwa terkait rencana penyelesaian peraturan turunan dari UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi,  akan disusun 3 (tiga) Peraturan Pemerintah, 11 (sebelas) Peraturan Menteri dan 2 (dua) Peraturan Daerah selama periode tahun 2017 hingga 2018.

“Oleh karena itu, kami membutuhkan masukan dari Bapak Menteri dan Bapak/Ibu sekalian dalam proses penyusunan dan harmonisasi peraturan perundangan ini”, ujar Yusid.

Hasil kinerja DJBK juga telah berhasil mengantarkan proses pembentukan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), dimulai dari proses rekruitmen, seleksi, pemilihan, hingga pengukuhan. Selanjutnya, tercatat terdapat 15 NSPK yang telah berhasil disusun oleh DJBK.

Untuk memperluas pelatihan dan uji kompetensi, DJBK menyediakan Mobile Training Unit (MTU) yang serahkan kepada seluruh provinsi di Indonesia, dimana hingga saat ini telah dilakukan penyerahan MTU kepada 20 Provinsi, dan tercapai 19.663 orang tenaga kerja konstruksi yang disertifikasi menggunakan MTU. DJBK juga terus memaksimalkan pelatihan tenaga kerja konstruksi, hasilnya pada Maret 2017 telah tercapai 56.000 tenaga kerja bersertifikat baru.

Keberadaan SIBIMA Konstruksi (Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi) menjadi salah satu upaya DJBK untuk meningkatkan kapabilitas tenaga kerja dengan melakukan pelatihan jarak jauh.  SIBIMA juga menjadi kebanggaan Kementerian PUPR karena telah berhasil masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2017.

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi terus berupaya meningkatkan pembinaan konstruksi di Indonesia, sehingga kedepannya diharapkan sektor konstruksi Indonesia menjadi semakin handal dan berdaya saing tinggi. (cha/tw)

 

 

SEBARKAN ARTIKEL INI!