DIRJEN BINA KONSTRUKSI KUNJUNGI WORKSHOP PANEL RISHA DI SUMBAWA

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin di dampingi oleh Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Dewi Chomistrian, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Edi Irwanto dan Kepala Balai Material dan Peralatan Konstruksi Tolhas Sidabutar melakukan tinjauan di workshop pembuatan panel yang menjadi material pembangunan RISHA oleh PT. Istaka Karya pada Jumat (05/10) di Sumbawa.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin di dampingi oleh Direktur Kerjasama dan Pemberdayaan Dewi Chomistrian, Kepala Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Edi Irwanto dan Kepala Balai Material dan Peralatan Konstruksi Tolhas Sidabutar melakukan tinjauan di workshop pembuatan panel yang menjadi material pembangunan RISHA oleh PT. Istaka Karya pada Jumat (05/10) di Sumbawa.

Syarif menyampaikan agar produk-produk yang dihasilkan PT. Istaka Karya sesuai dengan standar mutu yang ada. Jangan sampai karena kebutuhan yang tinggi produk yang dihasilkan menjadi asal-asalan.

“Utamakan kualitas jangan hanya kuantitas. Produk-produk yang sudah siap sebaiknya segera dikerjakan pembangunannya  agar minat masyarakat ikut bertambah untuk menggunakan RISHA. Dengan adanya contoh nyata dari program RISHA ini diharapkan yang lainnya mengikuti.” Ungkap Syarif

Di tempat tersebut, juga sedang dilaksanakan Pelatihan dan Uji Sertifikasi tenaga kerja terampil konstruksi oleh Kementerian PUPR melalui Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya Ditjen. Bina Konstruksi kepada 50 peserta yang berasal dari masyarakat Pato Tano Sumbawa dan TNI. Para peserta mendapat arahan langsung oleh assesor dari LPJK Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Seperti diketahui bersama gempa tektonik yang melanda Kota Lombok dan sekitarnya membuat masyarakat mengalami kerugian baik materil maupun non materil. Tercatat di wilayah Sumbawa sendiri sebanyak 2.353 rumah rusak akibat gempa. Solusi yang ditawarkan pemerintah untuk membangun RISHA yaitu rumah instan sederhana dan sehat yang sudah teruji mampu menahan gempa.

Seperti cerita Pak Hernan (55) ia merupakan salah satu  masyarakat Sumbawa yang rumahnya mengalami rusak. Meski ringan Pak Hernan merasa ingin mempelajari lebih dalam tentang teknologi RISHA ini. Berbekal dari pengalaman yang sudah ia peroleh Pak Hernan berharap mampu membangun rumah yang aman dan nyaman bagi keluarga dan masyarakat Kota Sumbawa yang rawan gempa.

Menurut  Budi Seorang Aplikator PT. Istaka Karya dalam satu hari wokshop ini mampu  menghasilkan 80 panel dengan pengerjaan tim yang beranggotakan 4 orang. PT. Istaka Karya sendiri berharap para tenaga kerja terampil yang lulus dalam pelatihan ini dapat bergabung dengan PT. Istaka Karya untuk bisa bersama-sama memenuhi kebutuhan panel yang diperlukan dalam pembangunan RISHA.

Dikesempatan yang sama Direktur Jenderal Bina Konstruksi Syarif Burhanuddin  bertemu 27  Calon Pegawai Negeri Sipil yang tidur di Posko CPNS. Disana mereka bertugas untuk mensosialisasikan program RISHA dan mendampingi masyarakat dalam pembangunan rumah. Dari pantauan para CPNS saat ini banyak warga masyarakat yang tertarik menggunakan teknologi hasil penelitian para peneliti Balitbang Kementerian PUPR ini.

 Terbukti saat ini mereka sudah mendampingi 46 warga yang memilih untuk membangun rumah konvensional dan 291 warga yang memilih membangun rumah menggunakan teknologi RISHA. Mereka juga menyampaikan  kendala  lain yang dirasakan adalah kurangnya bahan material, peralatan dan tenaga kerja terampil konstruksi yang mampu membangun RISHA.

“Kendala-kendala yang ada dilapangan harus segera dilaporkan agar bisa mendapat solusi secepatnya.  Jangan lupa untuk selalu mensosialisasi program RISHA ini dan menjadi wakil pemerintah bagi masyarakat.” Jelas Syarif

Koordinator Pos Satuan Tugas Laksana  Gabungan I Gede Wayan Sasmi mengatakan material pasir menjadi salah satu kendala utama dalam pembuatan panel ini, karena ketersediaannya yang sudah mulai sedikit. Terdapat beberapa alternative salah satunya penggunakan pasir yang tersedia di Kecamatan Rhee Sumbawa. Namun, kualitas dari pasir tersebut masih harus di uji, apakah sesuai dengan standar mutu pasir pembuatan panel tersebut.

“Pembangunan RISHA ini harus segera dilakukan sebab sebentar lagi memasuki musim hujan. Wakil Bupati Sumbawa M. Mahmud Abdullah juga menyampaikan hal tersebut. Beliau akan membantu dengan memberikan ijin penggunaan pasir di Desa Seseng Sumbawa agar  bisa mempercepat pembuatan panel dan merealisasikan pembangunan RISHA.” Ungkap Wayan Sasmi

Syarif menambahkan pemantauan data juga harus terus dilakukan. Panel-panel yang sudah siap agar segera di kirimkan pada titik-titik lokasi yang sudah di tentukan. Koordinasi dan komunikasi juga harus terus terjalin agar mampu menyelesaikan target yang sudah di tentukan.

Diharapkan secepatnya pembangunan RISHA ini segera direalisasikan agar masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa bisa merasa lebih aman. Peran aktif masyarakat juga sangat penting untuk sama-sama membangun kembali kenyamanan dan mengurangi trauma yang akibat gempa. (Dri)

SEBARKAN ARTIKEL INI!