Dirjen Bina Konstruksi Tegaskan Perlunya Komitmen dan Kolaborasi dalam Mewujudkan Keselamatan Konstruksi

Untuk mendukung visi jangka panjang “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045“, Kementerian Pekerjaan Umum mengusung sasaran utama “PU608” dimana Kementerian PU berperan sebagai enablerpertumbuhan ekonomi dengan tujuan efisiensi investasi dengan target nilai Incremental Capital Output Ratio<6, menuju pengentasan kemiskinan 0%, dan mendorong pertumbuhan ekonomi 8% per tahun.

Salah satu indikator utama keberhasilan dan kualitas  pembangunan adalah tercapainya target  keselamatan, yaitu zero accident. Komitmen terhadap keselamatan ini diperkuat sejak pembentukan Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) pada tahun 2018 dan penerbitan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK). Upaya melalui regulasi dan pengawasan tersebut terbukti berpengaruh secara signifikan, ditandai dengan penurunan drastis jumlah kejadian kecelakaan konstruksi sejak runtutan kejadian pada tahun 2017 hingga awal tahun 2018.

Meski demikian, berdasarkan catatan investigasi Komite K2, secara spesifik pekerjaan erection girder teridentifikasi sebagai salah satu penyumbang terbesar kejadian kecelakaan konstruksi, dengan persentase 38%.

“Tergulingnya launcher gantry pada pekerjaan erection girder Fly Over Bantaian, jatuhnya dua girder di proyek Tol Kayuagung-Palembang Betung dan ambruknya enam girder di proyek Tol Depok-Antasari dengan penyebab yang variatif, dapat menjadi pembelajaran bagi stakeholder jasa konstruksi” ujar Dirjen Bina Konstruksi selaku Ketua Komite K2, Boby Ali Azhari dalam sambutannya pada Bedah Buku Standar Erection PCI Girder Komite Keselamatan Konstruksi di Semarang (31/10).

Tujuan dari penyusunan buku yang disusun oleh Komite K2 beserta beberapa stakeholder dari akademisi dan Badan Usaha Jasa Konstruksi (BUJK) adalah untuk memberikan panduan prosedur yang jelas agar erection PCI Girder dapat memenuhi standar  keamanan, keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan (K4).

“Saya ingin mengingatkan kembali bahwa untuk mewujudkan infrastruktur yang berkeselamatan tentu diperlukan adanya kerja sama dan kolaborasi pemerintah dengan akademisi dan BUJK serta terus meningkatkan nilai-nilai dan semangat untuk menjaga disiplin, militansi, pengabdian, dan profesionalisme dalam bekerja” tegas Dirjen Boby menutup sambutannya.Kegiatan Bedah Buku Standar Erection PCI Girder Komite Keselamatan Konstruksi dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh Direktur  Keselamatan dan Keberlanjutan Konstruksi, Direktur Politeknik Pekerjaan Umum beserta jajaran, akademisi perguruan tinggi, perwakilan Unit Organisasi Teknis Kementerian PU, Pemerintah Daerah setempat, Asosiasi dan Badan Usaha Jasa Konstruksi serta tamu undangan lainnya. (*Ji)

 [A3]Ditambahkan “Direktur Jenderal Bina Konstruksi selaku Ketua Komite Keselamatan Konstruksi, Direktur Keselamatan…”

SEBARKAN ARTIKEL INI!